Rabu, 21 Maret 2018

Vampire Charm 4 : YamaChii Fanfiction





CHAPTER 4
~~~***~~~
“Berbohong untuk kebaikan..”
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


            “H-Hah?!” Yuri terkejut mendengarnya. Siapa yang menipunya ? Temannya atau lelaki di depannya ?
            Ryosuke tersenyum miring, “Tidak ada lelucon seperti itu. Siapapun yang menemukan diadem tersebut harus menikah dengan anggota besar kerajaan. Dua diadem di ukur ? Lucu sekali! Tidak ada yang namanya seperti itu, itu akan memperlama acara sayembara. Atas restu para Ratu terdahulu, jika mereka merestuinya orang itu akan bertemu dengan sang pemilik aslinya di alam mimpi. Bagaimana aku bisa tahu ? Karena putri-putri sebelumnya mempunyai cerita yang sama. Tapi, hanya satu keturunan ratu terdahulu yang membangun era baru di dunia Vamp,” Ryosuke sengaja menjedanya, Yuri mengernyit bingung, “Kamu,”
            Yuri termenung, ia masih tidak mengerti jalan pikiran para vampire tentang dirinya. Setiap vampire mengatakan bahwa ia keturunan dari ratu terdahulu terutama adalah Ratu Fuyu. Mereka mengatakan bahwa ia adalah anak satu-satunya Ratu Fuyu yang di telantarkan sang Ratu demi melindungi anaknya.
            Sebenarnya ia mati penasaran, jika memang beliau adalah Ibu kandungnya, seperti apakah wujudnya ? Ia tak pernah merasakan aura vampire di dalam tubuhnya. Semuanya penuh teka-teki dengan dirinya.
            Biarlah ia mencari tahu sendiri apa maksud semua ini yang bersangkutan dengan dirinya, tanpa minta pertolongan dengan orang lain, terutama Yuto dan Keito. Mereka memang baik dengannya, sangat baik. Tapi, Yuri yakin bahwa mereka juga merencanakan sesuatu di balik semua itu.
            “Kau tahu ? Sudah berapa banyak kalimat yang terlontar dengan makna yang sama. Aku adalah Vampire, Kaasanku adalah Ratu Fuyu, salah satu Ratu terdahulu. Dan di tambah masalah diadem barusan. Kau tahu, aku datang kesini hanya paksaan kedua temanku dan aku harus mendapat masalah konyol seperti ini!” Ujar Yuri, mencurahkan setengah dari isi hatinya. Ia sangat muak sekarang dengan laki-laki di depannya, dan juga kedua temannya yang malah menambah masalah rumit di dunia antah-berantah ini.
            Ryosuke mencerna perkataan Yuri sebentar hingga selang kemudian ia tersenyum miring, ia mempunyai kesempatan dalam kesempitan yang bagus, “Begini saja, aku akan menjelaskan semuanya padamu secara lengkap. Kau bebas bertanya denganku,” Yuri menyilangkan kedua tangannya di depan dada, “Tapi dengan syarat, kau harus tinggal disini, aku akan menyampaikan pesan kepada kedua temanmu yang sedang menunggu bahwa kau akan menginap disini selama beberapa hari,” Jelas Ryosuke, ia menyunggingkan senyum kemenangan sekarang. Sungguh kesempatan dalam kesempitan yang bagus.
            Bibir Yuri terbuka secara perlahan bersamaan dengan keningnya yang berkerut dan kedua tangannya ia turunkan kembali, “Apa kau gila apa?!” Teriaknya.
            Ryosuke berjalan dua langkah mendekat, “Jika kau ingin tahu semuanya, tapi, jika kau tidak mau, kau harus menjalani semua alur yang ada disini tanpa kau ketahui. Aku yakin kedua temanmu juga mempunyai tujuan yang sama denganku secara diam-diam walau pada aslinya mereka membantah perintah kerajaan,” Jelasnya kembali, tumben saja anak itu otaknya terpakai.
            Yuri menimbang-nimbang sebentar, ia teringat kembali akan Ratu Fuyu yang ‘katanya’ adalah Ibu kandungnya, sebelum menjawab ia menghembuskan nafasnya berat, “Baiklah, aku tinggal disini,”
            “Dengan syarat kau harus menginap di kamarku,”
            “… HEH!”
            Ryosuke tertawa penuh dengan kemenangan, “Kalau kau ingin tidur di kamar tamu, silahkan saja. Disini para tamu adalah vampire, tidak pernah kerajaan ini menerima non-Vamp atau seorang vampire yang sebelumnya pernah tinggal di bumi. Jadi, kau bisa bayangkan sendiri isi kamar tersebut seperti apa,” Jelasnya.
            Yuri mengernyit bingung, “… Darah ?”
            “Ya seperti itulah,”
            Yuri menimbang-nimbang sebentar, gila saja jika ia tidur di kamar Putra Mahkota Kerajaan, bagaimana jika rumor tentang dirinya dengan Putra Mahkota menyebar hingga seluruh dunia Vamp ? Mau jadi apa dia nanti ? Tapi, di sisi itu, ia juga penasaran dengan kehidupannya, sejak ia lahir hingga sekarang.
            Mantapkan hati dan pikiran, semoga ia mendapat apa yang ia cari selama ini dengan cara yang salah, “Baiklah, aku akan tidur di kamarmu. Tapi biar adil, kau tidur di bawah, aku di atas!” Ujarnya.
            Ryosuke tersenyum penuh kemenangan, “Baik,”

~~~***~~~

“Ini gila! Ini gila!”
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


            Disini mereka berdua berada, di halaman Istana yang sejuk dan segar dengan di penuhi pepohonan yang asri dengan berbagai buah yang ada. Tak lupa langit buatan yang membuat udara sejuk tak seperti langit pada aslinya.
            Dua insan berbeda jenis yang duduk berhadapan dengan pemisah diantara mereka adalah benda berbentuk lingkaran dengan di atasnya secangkir minuman berbeda rasa. Coklat dan Strawberry.
            “Kau penyuka Strawberry ? Bukankah vampire hanya meminum darah ?” Tanya sang gadis dengan polosnya.
            “Tak semua vampire seperti itu, ada vampire yang hanya makan dan minum dengan berbau darah saja. Ada yang makan-makanan seperti di bumi pada umumnya, tapi tak semua,” Jelas sang lelaki. Lelaki itu sedang duduk sedikit melorot dengan tengkuknya ia sandarkan di puncak kursi menengadah ke atas dengan mata terpejam, menikmati suasana yang ada.
            “Jelaskan padaku,”
            “???”
            “Sejak lahir hingga sekarang,”
            Lelaki itu membuka matanya dan memposisikan kembali duduknya dengan benar, “Hei! Aku bukan peramal!” Protesnya.
            “Aku tahu kau tahu semuanya,” Kekeh sang gadis.
            “… Baiklah, aku akan ceritakan semua yang aku tahu,”
            Yuri memasang telinganya baik-baik Brain Recorder sudah mulai ia tekan untuk merekam semua perkataan yang akan lelaki itu ucapkan. Ia menatap lelaki di depannya dengan serius.
            “Kau lahir pada—“
            “ONII-CHANNN~~”
            “Kampret:))” –Yuri2k18
            Yuri memalingkan kepalanya dengan tatapan death glare kepada seseorang yang baru saja mengganggu acaranya untuk mendengarkan sebuah dongeng dimana tokoh utamanya adalah dia sendiri. Sedikit terkejut karena seorang gadis sedang lari tergopoh-gopoh menghampiri mereka—lebih tepatnya lelaki di depannya—dengan muka serius.
            Lelaki tersebut yang diakui sebagai ‘Onii-chan’nya hanya menaikkan salah satu alisnya.
            “Gawat! Rakyat-rakyat mengetahui bahwa seseorang telah menemukan diadem untuk sayembara dan orang tersebut berada di dalam istana ini! Jangan biarkan rakyat demo di depan istana!” Kata adik Putra Mahkota, Daiki, kepada sang Kakak.
            Mereka berdua yang asik menikmati suasana dengan secangkir minuman sontak berdiri menatap Daiki untuk berbicara lebih lanjut.
            “Sang Raja tidak mau turun tangan, ia ingin Putra Mahkota sendiri yang melakukannya karena Niichan harus melindungi calon Istri Niichan sendiri,” Setelah Daiki mengatakan itu bertepatan juga Yuri berteriak terkejut.
            “HAH?! SIAPA YANG KAU BILANG CA—“
            “Nyawa Neechan dalam bahaya, banyak gadis-gadis disana yang sedang mengincar diadem temuan Neechan. Neechan harus bersembunyi, karena vampire punya celah kemana saja untuk mencari mangsanya!”
            Yuri bergidik ngeri mendengar Daiki mengatakan hal seperti itu. Ternyata vampire juga punya sisi mengerikan jika calon mangsanya melakukan kesalahan. Pikirannya membeku, tak tahu harus melakukan apa, ia takut sekarang.
            “Bagaimana dengan kedua temanku?!” Tanya Yuri dengan intonasi nada histeris.
            “Keduanya juga berusaha menenangkan rakyat, katanya, apa yang dilakukan Neechan adalah curang, diadem yang selama ini mereka cari ternyata terbuang di bumi. Mereka tidak terima dan meminta sayembara digantikan,” Jelas Daiki, “Neechan harus bersembunyi, ayo, ikut aku!” Setelah mengatakan itu, Daiki langsung menarik tangan Yuri untuk bersembunyi ke tempat yang lebih aman.
            Mereka melewati lorong istana yang lumayan banyak jendela di sebelah kanan dan kiri. Setelah mereka melewati jendela sebelumnya, seorang vampire berhasil menerobos masuk ke dalamnya. Tak lama kemudian seorang vampire kembali menerobos masuk melalui jendela tepat di sebuah jendela yang mereka berdua belum lewati.
            Alhasil mereka terkepung.
            “Tu-Tuan Putri… Ki-Kita terjebak..” Ujar Yuri terbata-bata.
            “Minggir kalian dasar vampire tidak tahu sopan santun! Menerobos seenaknya dengan ramuan illegal agar dapat menerobos masuk ke istana!” Tegas Daiki, melihat vampire berjubah yang berada di depan dan belakangnya.
            Vampire di depan mereka tersenyum sinis, “Kau berani dengan calon kakak iparmu, Daiki ?”
            Sontak Daiki yang melihat vampire di belakangnya berputar seratus delapan puluh derajat menatap vampire di arah sebaliknya. Tudung yang vampire itu kenakan di buka secara perlahan, menampilkan sosok perempuan berwajah tomboy dan tegas dengan rambut se-leher sedang tersenyum.
            Mulut Daiki terbuka dengan mata terbelalak, terkejut setengah mati melihat vampire di depannya tak lain adalah pacar dari kakaknya, Tsubasa Honda.
            “H-Honda-Nee?”
            “Ya, itu aku. Terkejut ? “
            Daiki masih tak percaya bahwa pacar kakaknya, Honda, yang sangat dekat dengannya menerobos istana dengan meminum ramuan illegal. Secara hukum dunia Vamp, hanya anggota kerajaan yang boleh meminum seperti itu. Siapa saja selain anggota kerajaan yang meminum ramuan illegal akan di penjara sesuai aturan yang ada.
            Honda dan Daiki adalah teman dekat, kerap kali mereka saling berbagi perasaan, keluar jalan-jalan bersama, dan bermain bersama. Kedekatan mereka berdua dimulai saat sang kakak menyatakan resmi berpacaran dengan gadis tersebut.
            Tapi, gadis yang bernama Chinen  Yuri datang, merubah segalanya, termasuk perasaan kakaknya yang berubah drastis. Daiki tahu bahwa kakaknya, Yamada Ryosuke, sedang Fall in love at the first sight kepada Yuri. Bukan karena anak tersebut adalah anak dari Ratu Fuyu, tetapi juga ia tahu bahwa kakaknya telah menemukan ‘calon asli’nya selama ini.
            Intinya, dulu, kakaknya, Yamada Ryosuke, dengan seorang gadis bernama Chinen Yuri adalah pasangan yang tak dapat di pisahkan. Mereka saling melengkapi satu sama lain. Saat itu, mereka berdua telah dewasa dan hampir menikah. Namun, seseorang yang selama ini sedang di selidiki siapa itu berhasil memasuki ruang sakral di dalam Istana, salah satunya dalah mesin putar-balik waktu.
            Seseorang itu menggunakan mesin putar-balik waktu diakui karena kecemburuannya dengan seorang gadis bernama Chinen Yuri.
            Dan Daiki yang otaknya tak kalah pintar dengan sang kakak, ia tahu, seseorang itu, seseorang yang memutar balik waktu, seseorang yang merubah takdir, seseorang yang memisahkan pasangan yang hampir bersatu menjadi kembali ke titik nol kembali, adalah seseorang yang berdiri di depannya.
            Ia tahu, kakaknya memacari gadis tersebut hanya ingin mendapat informasi, memanfaatkan semua yang ada pada dirinya hanya untuk mengembalikan keadaan seperti dahulu.
            Seseorang itu adalah seorang gadis, yang bernama..
            Tsubasa Honda.



~~~***~~~

Bagaimana dengan fanfiction blogger hari ini ?


~ Arigatou Gozaimasu ~

Minggu, 18 Maret 2018

Vampire Charm Part 2 : YamaChii Fanfiction










CHAPTER 2
~~~***~~~
“Katakan padaku ini semua hanyalah fatamorgana”
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



  “Oke, aku tahu kau bingung dan banyak sekali yang ingin ditanyakan. Aku akan menjelaskannya lagi,” Lanjut Keito, ia mengambil satu tarikan nafas lalu menghembuskannya. Mengambil anacang-ancang kembali untuk bercerita.
  “Vampir. Satu kata, kau bisa membayangkannya. Itu semua ada. Dan Vampir yang menjelma menjadi manusia juga ada, tapi kau tidak bisa mengetahuinya karena Vampir sangat cerdas menyembunyikan identitasnya, dan tak semua Vampir sejahat meminum darah manusia. Ya, mereka meminum darah tapi bukan manusia. Jadi, jika ada yang mengatakan Vampir meminum darah manusia itu sa—“
  “Tunggu-tunggu!!”
  “Jangan menyela dulu!”
  “Tidak tidak! Tunggu dulu, Keito! Tadi kau mengatakan ‘tapi kau tidak bisa mengetahuinya karena Vampir sangat cerdas menyembunyikan identitasnya’ apa maksud dari kjata ‘kau’ ? Hanya aku ?” Otaknya bekerja mencerna satu per satu kata yang Keito lontarkan dan ia menemukan satu kata yang membuatnya ragu.
  “… Ya hanya kau. Karena aku Vampir,” Ujar Keito, ia dapat melihat Yuri mendelikkan matanya terkejut.
  “HAH?!”
  “Tunggu! Tunggu!—“
  “Jadi selama ini elu Vampir?!”
  “TUNGGU DULU, BEGO!” Keito yang selama ini berbicara halus dan lembut kali ini kudu mengeluarkan suara kerasnya, “Vampir bukan seburuk yang kau bayangkan! Aku dan Yuto adalah Vampir, kau harus terbiasa, Vampir tidak meminum darah manusa, kecuali… Jika mereka sudah bersuami istri, sang suami biasanya membutuhkan darah sang Istri sebagai vitamin, dan sang Istri mengantisipasi kekurangan darah harus meminum obat penambah darah khusus vampire,” Keito memerhatikan Yuri lekat-lekat, “Hei! Jangan takut! Semakin kau takut pikiranmu semakin di hantui oleh vampire!” Tegur Keito melihat raut muka Yuri semakin lama semakin takut.
  “Begini saja, deh, kau akan ku bawa ke dunia Vamp agar kau tahu seluk-beluk dunia itu seperti apa daripada kau selalu di hantui ketakutan kaum kami,” Jelas Keito
  “Hah?!”
  “Dunia Vamp memang hanya bisa di huni oleh darah vampire saja, tapi aku tahu kau bisa masuk kesana,” Ujar Keito, ia tersenyum penuh makna.
  Yuri bingung, menaikkan satu alisnya, “Aku? Aku bukan vampire, Keito,” Jawab Yuri dengan nada sedikit ketakutan.
  “Ya, bagimu, tapi aku tahu kau bisa masuk, khusus untukmu,” Keito tersenyum penuh makna, kembali Yuri merasa curiga dengan Keito, otak cerdasnya tak dapat di tipu semudah itu. Tapi Yuri percaya bahwa apa yang di katakan Keito apa itu dunia Vamp adalah benar.
  Tak ada yang tahu bahwa pasangan Okamoto-Nakajima ini menyimpan sesuatu yang besar dan sedang melakukan sebuah rencana.
           
~~~***~~~
“Apakah aku vampire ?”
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



            Disinilah Yuri berada, ia harus rela bolos jam pelajaran ketiga hingga terakhir hanya untuk datang ke dunia Vamp bersama dengan Yuto dan Keito. Bukan tipe Yuri, tapi demi mengubur rasa takutnya ia harus melihat dan merasakan dunia itu secara langsung.
            Yuto, Keito, dan Yuri baru saja tiba di dunia Vamp saat teleportasi tadi. Keito hendak mengajak mereka berjalan namun dari arah jam sebelas terdapat beberapa pasukan kerajaan datang dengan menaiki kuda.
Keito bingung, Yuto tersenyum miring, sedangkan Yuri sedikit ketakutan hingga menarik ujung jubah vampire Yuto.
Tadaima, Papa,” Ucap Yuto, membuat Yuri terkejut.
Disana terlihat pria jangkun yang menaiki kudanya paling depan, dia adalah Papa Yuto, jabatannya sebagai menteri kerajaan di dunia Vamp. Tubuhnya tinggi seperti anaknya dan wajahnya yang sudah tua masih terlihat tampan dan segar.
“Yuto? Keito? Kau membawa seseorang, hm?” Tanya Nakajima-san dengan nada intimidasinya.
Kore wa, hime-sama desu! Fuyu-hime desu,” Jawab Keito tegas seraya tersenyum layaknya telah memenangkan sebuah lotre.
Nakajima-san terdiam sejenak, Yuri dapat menyimpulkan reaksi dari Nakajima-san adalah terkejut karena ucapan Keito. Pasti ucapan Keito menyangkut tentang dirinya, dan yang Keito ucapkan tadi seperti sebuah kode.
“Baik, Keito, sebelumnya aku harus mengambil sampel darahnya terlebih dahulu,” Ujar Nakajima-san—sebelumnya telah turun dari kudanya—dan mendekati Keito yang tersenyum kemenangan dan sedikit angkuh.
“Setelah itu kau akan bawa dia ke Istana itu, deshou?” Tanya Keito seakan mengenai jackpot yang ada di dalam diri Nakajima-san.
“Papa tidak perlu ikut campur, Ini adalah skenario kita, aku tidak mau Papa menghancurkannya hanya dia adalah Fuyu-hime,” Lanjut Yuto, ia juga sama tersenyumnya dengan Keito.
Yuri berfikir kritis, walaupun ia tidak mengerti percakapan mereka, ia dapat menyimpulkan bahwa mereka bertiga sepertinya sedang adu mulut. Seperti dua orang telah menemukan anak yang hilang namun seorang polisi menyadari bahwa anak hilang tersebut tidak segera dilaporkan di pihak yang berwajib, malahan, kedua orang itu sedang melakukan ‘permainan’ kepada anak hilang tersebut hingga akhirnya anak yang hilang itu diserahkan kepada pemilik aslinya.
Dan anak yang hilang itu adalah dia.
Sudut bibir Nakajima-san berkedut, lalu ia tersenyum miring, berusaha menyembunyikan rencananya yang dikatakan Keito tadi, “Apa maksudmu, anakku?” Tanyanya dengan nada—sok—lembut
Yuto tersenyum miring, “Disaat seperti ini kau menganggapku anak. Bagaimana jika lima menit ke depan? Bagaimana dengan Raiya? Apakah kau sudah memberikannya makan? Memberikannya minum? Apakah ia sudah mendapat gizi yang cukup? Ck, sudahlah! Ini temanku, namanya Chinen Yuri, ia juga vampire kau tak perlu menyurigainya!” Ujar Yuto dengan penuh penekanan.
Yuri bisa melihat urat-urat leher Yuto yang bermunculan menandakan anak laki-laki itu tak punya masa lalu yang baik dengan keluarganya sendiri termasuk dengan Papanya. Dan sepertinya Nakajima-san dengan Yuto dan Keito mempunyai hubungan serius yang harus melibatkan adu mulut saat mereka bertemu.
“Maafkan kami, Tuan, tapi kami memang harus mengambil sampel darahnya, membuktikan kepada sang Raja bahwa dia adalah vampire, dan sambil menunggu hasil, teman kalian harus kami tahan dahulu,” Kali ini prajurit lain yang angkat bicara.
Yuto dan Keito saling tatap, berbicara dalam batin sampai akhirnya salah satu angkat bicara, “Baiklah, tapi jika hasilnya adalah positif Vampire, maka kalian harus membebaskannya dan mengantarnya kepada kami,” Jawab Keito.
“Tanpa basa-basi tanpa dipertemukan dengan pihak kerajaan, kalian dapat memberikan sampel darahnya saja tanpa membawa pemiliknya,” Sambung Yuto.
“Dan kami disini hanya membawa teman kami berjalan-jalan sebentar di dunia Vamp lalu membawanya pulang, karena dia sangat takut dengan Vampire maka aku berniat memberi tahu seluk-beluk dunia Vampire,” Sambung Keito. Yuto dan dia saling menyambung percakapan tak memberi kesempatan kepada pria-pria penjaga Istana di depannya kesempatan berbicara.
Para prajurit saling bertatap dan saling berbicara satu sama lain, “Baiklah, jika itu mau kalian, tapi setelah ini, Yuto, kau harus pulang,” Ujar Nakajima-san pada akhirnya, ia tak mau memperpanjang masalah ini apalagi dengan anaknya sendiri, tidak akan selesai karena Yuto adalah orang yang pandai beradu mulut.
Keito lalu menatap Yuri, “Yuri, sepertinya planning kita sedikit terhambat, kau harus diambil sampel darahnya terlebih dahulu untuk di teliti apakah kau Vampire atau tidak,” Ujar Keito menjelaskan.
Kening Yuri berkerut, “Tapi katamu aku adalah vampire?” Tanyanya dengan nada sedikit ketakutan.
Keito tersenyum meyakinkan, “Kau memang Vampire, sayang. Tapi, pihak Kerajaan tak mempercayai sebelum ada bukti, maka kau harus di suntik untuk di ambil sampel darahnya. Tapi kita berdua sudah meyakinkan mereka bahwa setelah sampel darahmu di ambil kau harus di kembalikan kepada kami. Tidak usah takut, jika masih ada kita berdua disini, kamu aman,” Ujar Keito meyakinkan.
Yuri tersenyum bahagia. Entah kenapa perasaannya kepada Yuto dan Keito di bumi dan di dunia Vamp berbeda. Ia merasa aman dan nyaman saat di dunia Vamp. Kata Yuto yang tak sengaja keceplosan saat mereka hendak ke dunia Vamp tadi, umurnya dengan umur mereka berdua terpaut jauh.

~~~Flashback On~~~

Yuri dan Keito saat ini masih sama keberadaannya, mereka berdua berada di rooftop sekolah sembari menunggu seseorang yang tak kunjung menunjukkan batang hidungnya. Sampai ketika..
“Yo! My Lovely Wife!” Teriak laki-laki bertubuh layaknya titan dengan parasnya yang tampan. Itu kakak kelas Yuri dan Keito, Nakajima Yuto.
“Yuto no baka! Sudah ku bilang jangan disebut!” Tegur Keito saat mendengar Yuto memanggilnya ‘My Lovely Wife’
“Woii!! Kalem-kalem! Tadi Nakajima-senpai bilang apa?” Tanya Yuri tak bisa santai.
“Halo, Chinen! Panggil saja aku Yuto tak usah pake nama marga sama embel-embel ‘senpai’. Ah… Itu ceritanya panjang, hehehe…” Ujar Yuto menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Keito mendengus kesal, “Jadi begini, di dunia Vamp, kita sebenarnya sudah menikah. Dan umur kita aslinya terpaut jauh denganmu, tapi saat ini kita sedang menyamakan umur yang sama denganmu,” Jawab dan jelas Keito.
“Hah?!” Yuri tak mengerti hingga saat mengucapkan kata ‘Hah’ penuh dengan penekanan.
Keito menghembuskan nafasnya sabar, “Umurku di dunia Vamp genap dua ribu tahun, jika di bumi kau bisa membaginya dengan seratus. Selisih umur dunia Vamp dengan bumi adalah seratus. Jika Yuto, ia di dunia Vamp sekarang berumur dua ribu dua ratus tahun. Bisa di simpulkan, aku dua puluh, Yuto dua puluh dua,” Jelas Keito secara singkat. Untuk lengkapnnya di butuhkan ilmuwan Matematika untuk menghitung.
Yuri hanya dapat manggut-manggut mengerti walau sebetulnya otaknya sudah cukup lelah memikirkan dunia Vampire. Yang di ceritakan Keito barusan adalah silsilah umur dan tadi juga silsilah diadem. Belum sampai dengan sejarah dunia Vamp, penerus kerajaan, ekonomi, bangsa, dan lain-lain.
Mending naturalisasi saja, deh, dari bumi ke dunia Vamp.
Lalu dengan cepat Yuto dan Keito mengubah seragamnya dengan jubah ala Vampire yang berwarna hitam di luar dan berwarna merah di dalam. Jubah tersebut di pakai dari menutupi pundak hingga jatuh ke bawah hingga mata kaki. Dan jubah itu di ikat oleh tali agar dapat terpakai.
Dan mereka melakukan teleportasi.

~~~Flashback Off~~~

            Yuri, Keito, dan Yuto mengikuti para prajurit yang berjalan terlebih dahulu menuju Istana. Selama perjalanan Yuri mempunyai firasat tidak enak. Ia yakin bahwa apa yang di katakan Keito akan berbanding terbalik. Jika pendapat Yuto dan Nakajima-san sedangkan mereka berdua sama-sama keras kepala dan tiba-tiba Nakajima-san mengalah begitu saja itu tidak mungkin.
            Gadis it uterus mencoba berdoa dalam hati, jika memang benar keadaan akan berbanding terbalik dengan apa yang Keito ucapkan ia sudah siap. Vampire tidak menyakitkan jika kau bersikap halus. Toh, jika dirinya Vampire berarti ia sama dengan mereka. Dan jika mereka mempunyai kekuatan magis, seharusnya ia juga sama.
            Selang beberapa menit lamanya berjalan menuju Istana. Saat Yuri hendak melangkahkan kakinya masuk ke dalam Istana, Keito sempat menarik tangannya.
            Keito tersenyum, “Go Better! Trust me,” Ujar Keito.
Dan Yuri hanya menanggapinya dengan satu anggukan semangat dan tersenyum meyakinkan, berbanding terbalik dengan hatinya. Sekilas Yuri melirik Yuto yang sedang menatap tajam Nakajima-san, ia tak mau menganggu laki-laki tersebut ia lebih baik langsung memasuki Istana.
Di dalam sana Yuri di giring dua dayang kerajaan menuju laboratorium kerajaan untuk di periksa lebih lanjut. Selama perjalanannya menuju laboratorium ia tak menyadari bahwa ada seseorang yang sangat berharga bagi kerajaan sedang mengamatinya.
Dare ?
Orang itu hendak menghampiri Yuri yang sedang di giring oleh dua dayang, namun seseorang menghentikannya.
“Jangan, Yang Mulia!”
Orang yang di panggil ‘Yang Mulia’ tersebut menoleh dan memberi tatapan tajam kepada oarng yang telah menghentikannya.
“Kau ingin tahu siapa dia? Sebentar lagi kau akan tahu siapa dia,” Ujar orang yang memanggil ‘Yang Mulia’ tadi.
Orang yang di panggil ‘Yang Mulia’ tadi mengerutkan keningnya, “Apa maksudmu, Nakajima-san?” Tanyanya.
Nakajima-san tersenyum miring, “Aku mendapat cerita dari menantuku langsung bahwa anak tersebut sangat spesial. Ia dapat menyesuaikan tempat sesuai apa yang ia tempati dan rasakan. Dan kau tahu Ratu siapa yang mempunyai karakteristik seperti itu?” Tanya Nakajima-san.
Orang itu berpikir sejenak lalu mendelik terkejut, “Fuyu-hime-sama?!” Jawabnya.
Jackpot! Aku menemukannya!” Ujar Nakajima-san tersenyum penuh kemenangan.
Uso da yo! Aku tak pernah melihatnya selama ini,” Sangkal orang itu.
(Ribet teung mari kita panggil Ryosuke saja wkwk)
Oujisama, apakah kau sudah lupa sejarahmu? Dia anak Fuyu dan konon dahulu saat Fuyu mengandung hingga melahirkan ia menyembunyikan semuanya dari Yang Mulia Raja Veron dan membuang anak tersebut di bumi. Raja Veron saat itu sangat marah saat mengetahui bahwa anaknya di buang di bumi ia lalu membunuh Fuyu. Dan memerintahkan keturunan Haru, termasuk dirimu untuk menemukannya dan menikahinya. Karena hanya satu keturunan yang di miliki oleh Fuyu dan dia abadi hingga sekarang, kecuali jika ia memutuskan untuk bunuh diri,” Jelas Nakajima-san menceritakan sedikit sejarah terbentuknya dunia Vamp.
“Jadi, dia lebih tua dari aku?” Tanya Ryosuke.
“Logisnya begitu. Zaman ke zaman berubah, tak ada yang bisa menemukan keturunan Fuyu  lalu menghapus peraturan dimana keturunan yang belum di temukan zaman dahulu akan di anggap tidak ada dan umurnya tetap akan lebih muda entah berapa itu tergantung orang yang di temuinya. Dan suatu saat anakku bercerita bahwa Istrinya menemukan seorang teman dengan bau darah keturunan Fuyu, setelah di selidiki ternyata memang benar. Ah… Sayang sekali anakku saat itu sudah menikah dan tak bisa memiliki keturunan Fuyu itu. Sekarang saatnya giliranmu, Oujisama,” Jelas Nakajima-san dengan tersenyum miring dan penuh kemenangan.
Sudut bibir itu tertarik ke atas, “Menarik,”



~~~***~~~

Hope you like it! Jangan lupa kunjungi wattpad milik Rina, ya~ lagi ada open komunitas tuh.. Siapa saja yang suka menulis dan sangat suka idol-idol Johnny's Assocoiates, kalian bisa join menulis di komunitas Rina ^^

Yaitu dengan menulis fanfiction, karakter bukan hanya Hey! Say! JUMP saja, seluruh Johnny's bisa dan seluruh aktris/aktor Jepang bisa dimasukkan, loh! Tapi masih berbau Jepang, ya...

Buruan~ join komunitasnya! Semakin lama readers semakin dekat peluang sebagai penulis ^^

Link Wattpad : https://www.wattpad.com/user/BlackShadow_S

Link Komunitas : https://www.wattpad.com/user/JEFandom

Batas waktu sampai long weekend (Mei-Juni)


~Arigatou Gozaimasu~